1. Manusia dan Cinta Kasih
Manusia mewujudkan Kasih Sayangnya dengan Tanam Pohon
Dalam rangka mengurangi dampak global warming dan peringatan hari bumi yang jatuh pada bulan ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Community Based of First Aid menggelar penanaman pohon di Kecamatan Setu Kota Tangsel, Jum’at . Community Based of First Aid Sebagai salah satu bentuk program pertolongan pertama berbasis masyarakat merupakan salah satu bentuk program yang diunggulkan oleh Palang Merah Indonesia dalam rangka pengurangan resiko bencana, contohnya yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan hidup. Community Based of First Aid juga membantu masyarakat untuk berpartisipasi mengedentifikasi prioritas kebutuhan dan kapasitas yang dimiliki masyarakat serta menemukan solusi dari permasalahan mereka untuk jangka waktu yang panjang.
Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH selaku Ketua PMI Kota Tangsel menuturkan, program “Satu Pohon Untuk Oksigen Tiga Orang” adalah wujud nyata kepedulian PMI Kota Tangsel dan Community Based of First Aid untuk mengurangi dampak dari global warming yang terjadi saat ini. Ibu dengan dua orang anak ini juga menjelaskan bahwa program “Satu Pohon Untuk Oksigen Tiga Orang” dijadikan sebagai Pilot Project yang nantinya akan terus dilakukan oleh PMI Kota Tangsel hingga menjadi sebuah gerakan masyarakat untuk memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan di Kota Tangsel.
Menurutnya, pencanangan program penanaman pohon “ Satu Pohon Untuk Oksigen Tiga Orang” diperlukan karena manusia dalam sehari membutuhlan 0,5 kilogram oksigen yang dihasilkan oleh setiap satu pohonnnya untuk tiga manusia.
Selain itu program penghijauan di Kota Tangsel merupakan bentuk partisipasi PMI Kota Tangsel dan Community Based of First Aid dalam membuka Ruang Tata Hijau di Kota Tagsel. ”Program penghijauan ini kami lakukan sebagai upaya mendukung Pemerintah memperluas Ruang Tata Hijau di Kota Tangsel, sesuai dengan UU No 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang Hijau. Dalam aturan UU ini, setiap kota/kabupaten diwajibkan memiliki Ruang Tata Hijau 30 persen dari luas wilayahnya. Sebanyak 20 persen Ruang Tata Hijau dibangun oleh pemerintah untuk publik dan 10 persen Ruang Tata Hijau yang dibuat warga,” ungkapnya.
“Hal yang perlu kita perhatikan juga adalah pemeliharaan pohon yang telah ditanam, karena apabila tidak dirawat penanaman pohon untuk penghijauan akan sia-sia, “ ujarnya.
Airin juga mengharapkan gerakan penghijauan dengan penanaman pohon ini dapat dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat di Kota Tangsel seperti LSM, mahasiswa dan Pelajar, serta berbagai komunitas sebagai upaya untuk mendorong peningkatan rehabilitasi lahan, konservasi sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup. "Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan penghijauan untuk menata Kota Tangsel yang kita cintai ini," jelasnya.
Airin menambahkan, apabila kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan, dalam beberapa tahun ke depan dapat memberikan manfaat yang besar dan memiliki dampak strategis dalam melindungi dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di Kota Tangsel dan sekitarnya.
Senada denan Airin, Asda 1 Kota Tangsel Drs. Ahadi, mengemukakan, penanaman pohon merupakan upaya untuk menyelamatkan bumi dari dampak global warming yang melanda dunia saat ini. Selain itu, penanaman pohon berfungsi sebagai penyangga air tanah yang dikonsumsi oleh masyarakat. ” Dengan melakukan enanaman pohon, berarti kita juga telah menyelamatkan lingkungan dengan menjaga ketersediaan air tanah, ungkapnya. Sementara itu, Rofi Firdaus (19) salah satu relawan dalam program penanaman pohon “Satu Pohon Untuk Oksigen Tiga Orang” mengatakan, program ini akan terus berkelanjutan dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya. ” Kami akan terus mensosialisasikan program ini kepada masyarakat dengan harapan Kota Tangsel akan menjadi sebuah kota hijau,” tuturnya.
Oleh karena itu, untuk menjadikan sebuah kota hijau dan untuk mengurangi dampak Global warming di Indonesia menetapkan hari menanam pohon. 1 pohon yang ditanam mengandung oksigen yang bisa digunakan oleh beberapa orang. Jika di seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesadaran untuk menanam pohon maka oksigen yang dihasilkan dari pohon-pohon tersebut bisa digunakan oleh seluruh masyarakat bahkan bisa untuk adik-adik kita.
Pemecahan Permasalahan
Di karenakan di jaman yang semakin berkembang dan pesat ini maka banyak faktor -faktor yang harus mendukung kegiatan dengan cara menanam pohon agar mengurangi terjadinya global warming. Salah satunya dengan cara menam pohon karena dengan menanam 1 pohon akan menambah dan mewujudkan penghijauan dan pelestarian lingkungan dengan cara salah satunya dengan cara mewujudkan Kasih Sayangnya dengan Tanam Pohon.
http://www.marimenatatangsel.com/typography/the-news/579-gelar-penanaman-seribu-pohon-airin-dukung-perluasan-ruang-tata-hijau-kota-.htmlhttp://www.tyazz.co.cc/2010/02/global-warming-tulisan-untuk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar